"G U B U K K I T A"

Gubuk Untuk Sekedar Berbagi...

Jumat, April 15, 2011

Hujan dan Dirinya

saat sedang berjalan

tiba-tiba hujan jatuh turun

membasahi sebagian tubuh lelaki

yang hatinya terpilih rindu purba

ia berteduh runtuh.



hujan sontak hentak bertanya

perihal perlakuan dan sifat lelaki

terhadap dirinya yang beda:

"hai lelaki, mengapa engkau

perlakukan aku dengan sifat yang

beda sangat berbeda?"



lelaki kemudian berkata

dalam tatapan kosong mlompong

"ya, kepada engkau kini aku tak lagi

bahagia dan tak lagi ada tangisan"

ia kemudian melukiskan huruf

diatas daun pisang dari samping ia

berdiri dan lalu mengalirkannya

bersama air hujan.



hujan semakin keras larinya

petir pun tak luput menyambangi

seakan memberi rasa kepadanya

"kepedihan selalu ada jika cinta telah tiada."





RH.14.05.2011


Rohim Habibi, Pengajian Kalimat, Solo