Menikmati Mulutmu (2)
Nikmat,
saat, sinar seumur mentari bayi
mulut mu nikmatkan bibir ku
menghimpit jemari marah-arah
menyibak makna cakrawala
melekkan mata untuk mata
memberi daya kalikali rangka
beriringan air sewarna malam
meng-krukupi rasa hingga
telah menggunungkan abu-abu.
Nikmat.
Gedong Obat, 15 Februari 2010. 05.00
---------------
MATI (I)
MATI...
dengan
BAKAR DIRI...
ini
TAKDIR...
atau
MENAKDIRI DIRI...
?
ENTAH...
tapi
SEMOGA, INI TAKDIR MU...
Selamat!!!
KAMI (AKU) NANTI...
meski dengan
JALAN KAMI (AKU).
29 JANUARI 2010.
------------------
Sampul Kota (3)
Pemalang:
Disampul Kota Terpampang Jelas Kata Perang,
Bukan Eropa Atau Amerika Jadi Enemy Adalah Diri Penuh Birahi Insani//
Tak Jauh, Di Gerbang Rumah Tua Kota Itu,
Pesan Penuh Makna Meski Jadi Sekedar Kata Tanpa Pembaca,
"Clean Government" Tinta Hitam Kini Jadi Putih...
GM/5/12/2009
-------------
Rohim Habibi, Pengajian Kalimat, Solo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar